Air Terjun Riam Merasap, Miniatur Niagara Falss dari Kalimantan
Air terjun Riam Merasap adalah miniature dari Air terjun Niagara di Amerika Selatan yang terkenal sangat indah dan berbeda dengan air terjun biasanya, jika biasanya air terjun memiliki lebar yang kecil maka air terjun ini memiliki lebar yang cukup panjang. Air terjun yang terletak di desa Batang Air, kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat ini memiliki tinggi sekitar 20 meter dan lebar 8 meter.
Untuk menuju Air terjun Riam Merasap tidaklah mudah dan dibutuhkan sedikit nyali. Dari kota Pontianak pengunjung memerlukan waktu 8 jam perjalanan atau berjarak 300 KM untuk sampai di lokasi. Anda bisa mengendarai roda dua atau roda empat, namun apabila anda seorang traveler dari luar kota anda juga bisa naik transportasi umum Bus yang bisa mengantarkan anda sampai lokasi. Rute yang akan dilalui adalah Pontianak – Pinyuh – Anjungan – Toho – Karangan – Bangkayang – Sanggau Ledo dan membutuhkan waktu 8 jam lebih.
Bila anda berada di Kota Singkawang, jarak anda dengan air terjun hanya 130 KM dengan menggunakan kendaraan roda empat. Ketika memasuik kawasan air terjun, pengunjung diharapkan untuk tetap berhati – hati karena jalannya yang agak licin dan terjal.
Sesampainya di Air terjun Riam Merasap, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan yang luar biasa indah, ditambah dengan suasana sejuk yang dihasilkan oleh pepohonan sekitar yang masih asri. Adanya Gua Maria di atas air terjun membuat air terjun ini ramai dikunjungi oleh umat katolik apalagi disaat perayaan hari – hari besar menjelang bulan Rosaria.
Asal Usul nama Air terjun Riam Merasap berasal dari banyaknya buih yang dikeluarkan dari tetesan air terjun sehingga menyerupai asap. Oleh karena itulah masyarakat menamai Asap pada air terjun ini. asap itu semakin jelas terlihat ketika musim hujan tiba, yakni pada bulan oktober.
Disini juga terdapat sebuah legenda yang melekat di air terjun yaitu adanya batu intan sebesar kepalan tangan manusia dewasa yang dijaga oleh seekor kura – kura putih.
Pengunjung tidak perlu khawatir dengan fasilitas yang ada di Air terjun Riam Merasap karena disini fasilitasnya cukup lengkap. Mulai dari kantin, hotel, penginapan, kawasan offroad, arung jeram, toko souvenir hingga budi daya keramba ada.
Untuk menuju Air terjun Riam Merasap tidaklah mudah dan dibutuhkan sedikit nyali. Dari kota Pontianak pengunjung memerlukan waktu 8 jam perjalanan atau berjarak 300 KM untuk sampai di lokasi. Anda bisa mengendarai roda dua atau roda empat, namun apabila anda seorang traveler dari luar kota anda juga bisa naik transportasi umum Bus yang bisa mengantarkan anda sampai lokasi. Rute yang akan dilalui adalah Pontianak – Pinyuh – Anjungan – Toho – Karangan – Bangkayang – Sanggau Ledo dan membutuhkan waktu 8 jam lebih.
Bila anda berada di Kota Singkawang, jarak anda dengan air terjun hanya 130 KM dengan menggunakan kendaraan roda empat. Ketika memasuik kawasan air terjun, pengunjung diharapkan untuk tetap berhati – hati karena jalannya yang agak licin dan terjal.
Sesampainya di Air terjun Riam Merasap, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan yang luar biasa indah, ditambah dengan suasana sejuk yang dihasilkan oleh pepohonan sekitar yang masih asri. Adanya Gua Maria di atas air terjun membuat air terjun ini ramai dikunjungi oleh umat katolik apalagi disaat perayaan hari – hari besar menjelang bulan Rosaria.
Asal Usul nama Air terjun Riam Merasap berasal dari banyaknya buih yang dikeluarkan dari tetesan air terjun sehingga menyerupai asap. Oleh karena itulah masyarakat menamai Asap pada air terjun ini. asap itu semakin jelas terlihat ketika musim hujan tiba, yakni pada bulan oktober.
Disini juga terdapat sebuah legenda yang melekat di air terjun yaitu adanya batu intan sebesar kepalan tangan manusia dewasa yang dijaga oleh seekor kura – kura putih.
Pengunjung tidak perlu khawatir dengan fasilitas yang ada di Air terjun Riam Merasap karena disini fasilitasnya cukup lengkap. Mulai dari kantin, hotel, penginapan, kawasan offroad, arung jeram, toko souvenir hingga budi daya keramba ada.
No comments: