Di Jepang, Ada Kuil Pemujaan Payudara
Saat travelling ke Jepang, wisatawan tidaka akan kesulitan dalam mencari kuil. Ada satu kuil yang cukup nyeleneh karena di kuil ini menjadi tempat pemujaan payudara. Kuil yang terletak di dasar gunung Koya, di kota Kudoyama, Wakayama, Jepang ini dari luar tampak seperti kuil biasanya, namun ketika melangkahkan kaki ke dalam anda akan melihat pemandangan lain.
Sebagai tempat ibadah, kuil yang bernama Jison- in ini memiliki dekorasi yang tak lazim. Di beberapa bagian kuil terdapat busa berbentuk payudara wanita yang menggantung di papan. Busa – busa tersebut dibungkus menggunakan kain putih, ditambah dengan hiasan manik – manik atau kancing yang diletakkan di bagian tengah sebagai simbol puting payudara. Tak hanya busa, ada juga simbol payudara yang terbuat dari ukiran balok kayu dan lukisan diatas lempeng kayu.
Dekorasi yang tak lazim ini menurut Annan, kepala kuil Jison-ini terinspirasi dari dokter yang mendoakan pasiennya yang sedang berjuang melawan kanker payudara. Kepada penjaga kuil, dokter itu pun lantas meminta untuk menaruh simbol payudara sebagai bentuk penghormatan kepada pasien. Permohonan dokter itu pun disetujui, berita penerimaan simbol tersebut pun menyebar luas ke masyarakat.
Orang – orang dari seluruh Jepang dan wisatawan dari berbagai penjuru dunia datang ke kuil ini untuk berdoa agar dirinya dan keluarganya bisa terbebas dari penyakit kanker payudara. Selain itu mereka juga berdoa agar kerabatnya yang sedang hamil dilancarkan persalinannya dan diberikan bayi yang sehat, ada pula yang berdoa agar ASI yang dikeluarkan bisa berlimpah.
Sejak disetujui permintaan dokter, banyak pengunjung yang menggantungkan ribuan simbol payudara di kuil. Dekorasi itu pun dapat dibeli langsung di kuil jika anda tidak membawanya dari rumah.
Awal berdirinya kuil ini berfungsi sebagai pintu gerbang menuju gunung suci yaitu gunung Koyasan atau gunung Koya, kuil ini didirikan pada abad ke-9 oleh pemuka agama yang paling berpengaruh di Jepang yaitu Kobo Daishi yang juga pendiri Shingon Buddism.
Dalam legenda, Kobo Daishi diceritakan selama sebluan dia turun dari gunung selama Sembilan kali. Itulah arti hafiyah dari Kudoyama (Nine Time Mountain).
Saat ini, Jison-in berfungsi sebagai tempat pendaftaran administrasi untuk orang yang akan melakukan pendakian ke atas gunung, dan juga sebagai pos awal untuk berziarah ke koyasun.
Sumber : cnnindonesia/gaya-hidup |
Sebagai tempat ibadah, kuil yang bernama Jison- in ini memiliki dekorasi yang tak lazim. Di beberapa bagian kuil terdapat busa berbentuk payudara wanita yang menggantung di papan. Busa – busa tersebut dibungkus menggunakan kain putih, ditambah dengan hiasan manik – manik atau kancing yang diletakkan di bagian tengah sebagai simbol puting payudara. Tak hanya busa, ada juga simbol payudara yang terbuat dari ukiran balok kayu dan lukisan diatas lempeng kayu.
Dekorasi yang tak lazim ini menurut Annan, kepala kuil Jison-ini terinspirasi dari dokter yang mendoakan pasiennya yang sedang berjuang melawan kanker payudara. Kepada penjaga kuil, dokter itu pun lantas meminta untuk menaruh simbol payudara sebagai bentuk penghormatan kepada pasien. Permohonan dokter itu pun disetujui, berita penerimaan simbol tersebut pun menyebar luas ke masyarakat.
Orang – orang dari seluruh Jepang dan wisatawan dari berbagai penjuru dunia datang ke kuil ini untuk berdoa agar dirinya dan keluarganya bisa terbebas dari penyakit kanker payudara. Selain itu mereka juga berdoa agar kerabatnya yang sedang hamil dilancarkan persalinannya dan diberikan bayi yang sehat, ada pula yang berdoa agar ASI yang dikeluarkan bisa berlimpah.
Sumber : cnnindonesia/gaya-hidup |
Sejak disetujui permintaan dokter, banyak pengunjung yang menggantungkan ribuan simbol payudara di kuil. Dekorasi itu pun dapat dibeli langsung di kuil jika anda tidak membawanya dari rumah.
Awal berdirinya kuil ini berfungsi sebagai pintu gerbang menuju gunung suci yaitu gunung Koyasan atau gunung Koya, kuil ini didirikan pada abad ke-9 oleh pemuka agama yang paling berpengaruh di Jepang yaitu Kobo Daishi yang juga pendiri Shingon Buddism.
Dalam legenda, Kobo Daishi diceritakan selama sebluan dia turun dari gunung selama Sembilan kali. Itulah arti hafiyah dari Kudoyama (Nine Time Mountain).
Saat ini, Jison-in berfungsi sebagai tempat pendaftaran administrasi untuk orang yang akan melakukan pendakian ke atas gunung, dan juga sebagai pos awal untuk berziarah ke koyasun.
No comments: