Ads Top

Sungai Kalilo yang Lebih Berwarna

Banyuwangi saat ini tengah mempercantik diri dengan membenahi fasilitas wisata, membersihkan tempat kotor, dan menata ulang pemukiman. Tak hanya mengandalkan wisata alam saja, Banyuwangi juga memperhatikan perkampungan yang ada di tengah kota dengan mencat ulang perkampungan yang ada di pinggir sungai agar terlihat lebih berwarna. 

Sumber : tribunnews.com

Salah satu kawasan yang telah dicat ulang adalah kawasan sungai Kalilo, seluruh bangunan dan dinding yang berada di sepanjang bantaran sungai telah dicat warna warni sehingga menghasilkan pemandangan yang cantik dan menarik.

Abdullah Azwar Anas selaku orang nomor satu di Banyuwangi mengatakan bahwa sungai harus selalu bersih, karena sungai yang bersih menandakan masyarakatnya memiliki budaya yang bersih. Beliau juga mencontohkan negara – negara maju seperti korea dan perancis yang menjadikan sungai sebagai tolak ukur kemajuan budaya penduduknya. Sungai – sungai disana sangat dijaga kebersihannya, karena mereka sadar betul akibat jika sungai kotor.

Sungai Kalilo yang terletak di kelurahan Singonegaran, kecamatan Banyuwnagi, kabupaten Banyuwangi, yang dulunya selalu kotor kini berubah drastis dan tampak berbeda. Selain bersih, bantaran sungai yang dulunya kotor ini sekarang tampak lebih berwarna. Bangunan – bangunan yang menghadap ke sungai kini berwarna – warni, seperti kampung warna – warni Jodipanes, Malang.

Sungai yang mengalir di pusat kota Banyuwangi ini memiliki sejarah dan kenangan tersendiri bagi Banyuwangi. banyak lagu – lagu yang tercipta karena terinspirasi sungai Kalilo. Nama kalilo sendiri berasal dari dua suku kata yaitu kali dan elo. Kali berarti sungai, sedangkan elo adalah sejenis pohon yang dulunya banyak dijumapi di kelurahan Singonegaran dan Pengantigan.

Pembenahan sungai kalilo ini sebagai upaya untuk mengembalikan fungsi sungai seperti dulu lagi, Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo mengatakan bahwa dulu masyarakat bisa menikmati kejernihan air sungai dari hulu hingga air namun sekarang airnya sudah dicemari oleh limbah industry maupun limbah rumahan.

Dalam pembenahannya tersebut Guntur bekerjasama dengan Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepulu November Surabaya (IKA ITS). Terdapat sekitar 90 alumni yang bergabung dalam program Banyuwangi Berwarna.

No comments:

Powered by Blogger.